Hi guys, sebelumnya minta maaf kalau postingan saya kali ini roaming untuk sebagian dari kalian. Dan gua akui~, ini salah satu postingan tergeje saya karena saya sadar sebagian besar orang yang saya temui adalah orang-orang yang berbahasa Indonesia. Why? Karena malem ini entah kenapa gua gatel pingin berautis ria dengan bahasa Jepang. ==’ Topik yang lama sekali tidak saya bahas semenjak saya masuk kuliah. Dan saya lagi pengin cerita tentang kanken (abbr. Nihon Kanji Nouryoku Kentei 日本漢字能力検定 a.k.a. sejenis TOEIC bahasa Jepang khusus bagian reading). Dan memang pangsa pasar topik ini adalah bagi mereka penikmat kanji. Yah, semoga saja ada orang yang sejalan dengan saya yang nyasar ke sini karena berhubungan dengan topik ini. Wkwkwkwkwk…
OK, let’s start~!
Dulu pas SMA, pas lagi pede-pedenya baru khatam ngapalin Touyou Kanji 当用漢字 dan beberapa Jouyougai 常用外, beuh~ saya lagaknya nggak ketulungan. Untuk menjaga image, setiap kali ngeliat tulisan berbentuk sejenis cacing, saya akan selalu berusaha untuk tidak memandang deretan huruf itu terlalu lama dan sesegera mungkin memandang ke arah lain dengan harapan saya sudah paham apa yang dimaksud tulisan geje itu. Walau sering banyak nggak pahamnya. Wkwkwkwkw… Dodol banget dah.
Sampai akhirnya ada orang yang ngenalin ke saya maenan yang namanya kanken. Dan iseng-iseng saya mencoba membaca soalnya yang tersedia di situs resminya di sini. Jrerereng~! Berikut reka ulangnya jika dijadikan percakapan.
“Eh, ada ya test laen selain Nouryoku Shiken 能力試験 (red, kalau tadi sejenis TOEIC, ini sejenis TOEFL)?”
“Lah, ini kan juga Nouryoku Shiken, cuman khusus Kanji doang”
“Coba liat~”
Saat itu di pikiran saya 2000 kanji Jepang itu sudah sangat wah untuk dipakai (NB. kalau China 3000 kanji). Dan dengan semangat kepedean yang luar biasa saya coba baca testnya. Berikut adalah baris pertama yang agak sangat membekas di ingatan saya pada hari itu.
漢検 平成11年度 (1999年度) 第3回 文部省認定 日本漢字能力検定 試験問題
artinya kira-kira: Soal Ujian Kanken Ketiga Thn. 11 Heisei (1999) – Sertifikasi Kementrian Pendidikan
Disusul dengan instruksi seperti ini
(一) 次の傍線部分の読みをひらがなで記せ。1~15は音読み、16~30は訓読みである。
artinya kira-kira: Kasih cara baca hiragana untuk yang digaris (red, di post ini saya kasih warna merah). 1~15 on’yomi (red, cara baca derivatif China), 16~30 kun’yomi (red, cara baca Jepang).
Sampai di sini saya rada mengernyit. Karena terlalu banyak huruf hiragana yang menurut saya sangat redundan. Pikir saya saat itu masak test kanji nggak serius gini nulis kanjinya. Kalau dengan metode sotoy, harusnya instruksi di atas ditulis dengan lebih efisien sebagai berikut.
(一) 次の傍線部分の読みを平仮名で記せ。1~15は音読、16~30は訓読である。
Okelah, saya anggap instruksi soal di sana adalah instruksi yang ditulis dengan ejaan yang baik dan benar. Kemudian saya langsung baca soal pertama.
Spontan mulut saya ternganga nggak tahu harus ngomong apaan. (Bagi anda yang paham tulisan Jepang pasti paham perasaan saya kenapa saya ternganga. ^^;) Bener-bener di luar dugaan. Instruksi soal yang ditulis dengan innocentnya bak anak SD kebanyakan, ternyata dengan suksesnya menipu isi soal sebenarnya. Terbengong saya membaca sepenggal kalimat yang nongol di pojok kanan sendiri dengan jumlah huruf nggak lebih dari 8. Alamakjoooongggg….!
“Kanji apaan nih?! (o_O;)”
“Tralala banget kan?”
“Bwahahahahahaha!!!”
Spontan saya ngakak dengan lebaynya.
Soal 1; hanya satu kata yang saya tahu cara bacanya, tayoru 頼る. Btw, walau saya agak bisa menerka-nerka arti dua kata di depan, saya benar-benar belum pernah melihat huruf-huruf itu digandeng sedemikian rupa sehingga cara bacanya bener-bener unidentified. Ini huruf di depan ini miko 巫女… Terus 覡 ini dibaca gen gitu? 巫覡 = migen? Lah, tapi kan miko itu cara baca trivial. Terus 詫 ini dibaca wabi atau taku? 詫宣 = wabisen atau takusen? Bukannya takusen itu tulisannya 託宣 gini ya?
OMG, saya malah merenungi huruf-huruf yang nggak ditanyakan soalnya. Karena penasaran saya coba melihat 29 kalimat sisa di sebelah kiri.
Oh Tuhan… Saya cuman bisa bengong dan melotot. Blas~… Gatot! Gagal total~, nggak ada yang yakin gua bisa baca kata-kata yang warna merah itu. Saya pun tobat saat itu tidak akan sombong lagi. Wokwokwok… Dan semakin ke bawah soalnya semakin geje segeje-gejenya. Kanji-kanji sebelum PD II keluar juga.
Berikut instruksi-instruksi selanjutnya bin geje bin membosankan bin monoton dengan tema yang nggak jauh-jauh amat. “Coba tebak huruf kanji dari huruf kata-kata yang ditulis katakana ini.” “Coba tulis kanji versi jepang dari kata-kata ini.” “Coba cari huruf yang seharusnya bisa ditulis pake kanji versi lama.” “Ini bacaannya apa?” “Coba tulis kanjinya dari dua kata homofon ini.”
Dan ini contoh soal homofon.
卒寿を超してなおカクシャクとしている。
カクシャクたる陽光が輝く。
Jawabannya, kalau yang pertama, カクシャク = 矍鑠. Adapun yang kedua, カクシャク = 赫灼. Begitulah kata kunci jawaban.
Hih~! Kalau yang ini artinya aja gua nggak ngerti. -_-”
Soal bagian jukujikun ama ateji 熟字訓・当て字 (red, huruf-huruf yang klo ketemu sama huruf-huruf tertentu jadi trivial bunyinya) juga nggak nanggung-nanggung tingkat kedodolannya. Berikut adalah kunci jawaban soal yang menurut saya lumayan berkesan.
Yap, jukujikun ama ateji adalah episode pemaksaan cara baca kanji yang menurut gua paling tralala dibanding pemaksaan cara baca kanji-kanji yang lainnya. Untuk bodo-bodoan, seinget gua, 鳳 dibaca ootori atau hou, dan 梨 bisa dibaca nashi atau ri. Jadi, seharusnya 鳳梨 paling nggak dibaca houri. Dan gua nggak tahu siapa yang duluan ngasih ide 鳳梨 dibaca sebagai painappuru a.k.a. pineapple versi katakana. ==’ Kemudian 善知鳥. Seinget gua nggak ada satupun on’yomi yang memungkinan untuk membaca 善 = u, 知 = to, 鳥 = u. Seharusnya, 善 = zen, 知 = chi, 鳥 = chou. Atau kalau maksa, 善知 = u, 鳥 = tou. Tapi, kalau mau konsisten harusnya kan tou ditulis pake huruf shima 島. Ntah vava. ==’ Dan terakhir, mil, satuan jarak, ditulis dengan 哩. Padahal akan lebih terasa oriental jika tetap dibaca sebagai ri, bukan dibaca versi inggris katakananya, mairu. Tapi ntah vava juga. Mengingat kanji 瓩 ini dibaca sebagai kiroguramu a.k.a kilogram dan 糎 dibaca sebagai senchimetooru a.k.a centimeter.
Lebay tralala nih test. Maniak doang keknya yang doyan test-test beginian. Dan belakangan saya mahfum, soal yang ditunjukkin ke saya itu memang soal buat para kanji freak level 1.
Berdasarkan definisi; Level 1: Menguasai 6000 kanji, baik berbagai macam versi cara baca on dan kun, dan tahu penggunaan paling tepat dalam kalimat. Level semi-1: Menguasai 3000 kanji, tralala dan tralala. Level 2: Menguasai kanji SD, SMP, dan SMA, tralala dan tralala. dst… dsb… dll… Level 10: Menguasai kanji kelas 1 SD.
Waow~… Yang bikin orangnya gimana ya. ==’
Dan berikut adalah skrinsyut contoh soalnya.
Dan ini jawabannya.
Dan kembali ke soal 1. Jawabannya; 巫覡 = fugeki.
OK… fugeki dan migen itu jauh sekali bedanya kalau didengar…
Pelajaran yang saya dapat di sini adalah, mari kita buang sampah pada tempatnya… ==’ Emmm, salah… Yang bener, walau paham maksud dan arti suatu kata, tapi belum tentu tahu gimana cara bacanya. Dan satu lagi, jangan percaya dengan cara baca kanji on’yomi parsial (walau kadang-kadang boleh juga sih). Terbukti, 覡 tidak sama cara baca on’nya dengan on milik 現. Dan test ini akan terus mempermainkan ingatan dengan kanji-kanji mirip yang sama sekali nggak persis cara bacanya. Btw, nice try wae lah.
Dan saya masih belum kebayang jika yang keluar kanji 生. Down lah kalau yang ini.
生きる = ikiru
生い立つ = oitatsu
生徒 = seito
生中継 = nama-chuukei
殺生 = sesshou
生える = haeru
生む = umu
壬生 = mibu
生花 = ikebana
誕生 = tanjou
…
…
…
dll
Hah… Menurut saya, kanken memang tampaknya mengasyikkan. Tapi khusus untuk level semi-1 dan level 1, tampaknya itu semacam game kuat-kuatan menghapal kanji. Dan, kanji Jepang sendiri menurut saya sudah cukup menyiksa untuk dihapalkan 2000 huruf ke atas. Jadi yah… ahahaha… bagi kalian yang pengguna kanji baik China maupun Jepang, apresiasilah kanji sewajarnya. Toh kanji juga akhir-akhirnya akan kita nikmati sebagai “cerita bergambar”.
Oh, gua barusan nemu video asyik buat yang lagi belajar kanji Jepang. Lumayan buat refreshing 1945 kanji-kanji dasar yang dipakai sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar