Suatu hari pernah kiki mendapatkan sebuah Quote dalam Bahasa Inggris, Sebenarnya kutipan itu terasa bagus ketika dibaca dalam Bahasa Inggris, lalu dicobalah untuk mengartikannya dam membuatnya menjadi Kutipan memakai bahasa Indonesia, Akana tetapi kok rasanya BEDA yah? Dibanding ketika memakai bahasa Inggris, Bukan berarti saya sok bisa pake bahasa Inggris lawong bahasa Inggris saya cuman hanya segelintir, Just like Pain in the ass *UPS kalau itu mah lain urusan.
Barulah saya menyadari ternyata ada beberapa idiom, kata atau bahasa yang tidak dapat sepenuhnya bisa langsung kita artikan dalam bahasa Indonesia atau asal men-TRANSLATEnya ke suatu bahasa, ini semakin saya menyadari juga masalah bahasa begini, mungkin sebut saja begini, seperti sebuah Joke di lontarkan oleh suatu orang, kita tidak bisa begitu saja bisa menangkap maksud dari Lelucon tersebut jikalau lelucon itu dicaritakan oleh seseorang
*pernah kan kalau mendengar lelucon dari negara lain dan justru kita malah diam dan Membisu
Barulah saya menyadari ternyata ada beberapa idiom, kata atau bahasa yang tidak dapat sepenuhnya bisa langsung kita artikan dalam bahasa Indonesia atau asal men-TRANSLATEnya ke suatu bahasa, ini semakin saya menyadari juga masalah bahasa begini, mungkin sebut saja begini, seperti sebuah Joke di lontarkan oleh suatu orang, kita tidak bisa begitu saja bisa menangkap maksud dari Lelucon tersebut jikalau lelucon itu dicaritakan oleh seseorang
*pernah kan kalau mendengar lelucon dari negara lain dan justru kita malah diam dan Membisu
Kendala Bahasa ini memang bisa dibilang amat sangat menyusahkan sebenarnya, sehingga untuk menangkap sebuah maksud dari sebuah kata pun tidak bisa dilakukan begitu saja, orang yang ahli bahasa pun masih harus memikirkan untuk membuat padanan kata yang tepat dalam mengartikan sebuah bahasa asing ke dalam bahasa kita
Selain Faktor bahasa, Faktor penunjang seperti kebudayaan asal bahasa tersebut juga ama berpengaruh, maaf sebelumnya saya Kutip sebuah istilah dari bahasa Jepang yaitu
Kotodama or kototama (言霊 , lit. "word spirit/soul") refers to the Japanese belief that mystical powers dwell in words and names. English translations include "soul of language", "spirit of language", "power of language", "power word", "magic word", and "sacred sound". The notion of kotodama presupposes that sounds can magically affect objects, and that ritual word usages can influence our environment, body, mind, and soul.
dari kutipan tersebut bisa dibilang kalau dalam setiap kata Mungkin terdapat makna atau jiwa dari kata tersebut, akan tetapi masalahnya Makna dari sebuah bahasa bakal berkurang setelah mengalami metamorphosis ke dalam bahasa baru,
Saya paling malas kalo harus meng-explain diri saya sendiri sebab itu berarti kita sudah tidak mempunyai persamaan point of view. Tapi demi kebaikan juga akhirnya aku explain. Sebenernya, kadang penggunaan bahasa asli jauh lebih baik daripada menggunakan bahasa terjemahan. Apalagi kalau kita ngomongin tentang pepatah atau quotes dari orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar